Makna Kalimat Tauhid

Agar kita bisa memahami kalimat “La ilaha illallah” dengan benar, maka kita harus memahami terlebih dahulu makna keseluruhannya.

Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr berkata, “La ilaha illallah maknanya adalah: Tidak ada yang berhak untuk disembah kecuali satu Tuhan saja, yaitu Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya.”[1]

Ketika seseorang mengucapkan kalimat ini, ia harus memahami bahwa konsekuensi dari kalimat “La ilaha…” adalah ia mengingkari semua bentuk peribadatan kepada apapun, “…illallah” kecuali peribadatan kepada Allah saja. Maka hendaknya setiap muslim, ketika ia mengucapkan kalimat ini, ia merasakan keagungan dan kebesaran Allah. Hendaknya ia mengucapkannya dengan meyakini dalam hatinya bahwa satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi dan disembah hanyalah Allah ‘azza wa jalla saja. Tidak ada satupun yang berhak mendapatkan jenis-jenis ibadah apa-pun, seperti ketaatan, do’a, menyembelih, bersedekah, dan semisalnya, selain Allah.


[1] Fiqhul Ad’iyah wal Adzkar hal. 187.